PCMAV 1.9 Update Build 2

PCMAV kembali mengeluarkan update Database Engine terbarunya (Update Build 2) untuk PC Mav 1.9. Kalau kamu belum punya PC MAV 1.9, silahkan download dulu PCMAV 1.9 nya disini. Kemudian download upload build 2 nya disini. extract file hasil download tersebut (PCMAV.vdb) ke dalam folder di mana PCMAV berada. Jika sebelumnya telah terdapat file update yang lama, timpa saja. Dan nanti saat akan kembali menjalankan PCMAV 1.9, maka database engine nya otomatis sudah yang terbaru.

Update Build1 hadir dengan penambahan 14 pengenal varian virus baru. Bagi Anda pengguna PCMAV 1.9 sangat disarankan segera melakukan update, agar PCMAV Anda dapat mengenali dan membasmi virus lebih banyak lagi.

Untuk mendapatkan dan menggunakan update PCMAV ini, pastikan terlebih dahulu PCMAV RealTime Protector tidak sedang aktif. Jika iya, Anda harus menutup aplikasi tersebut terlebih dahulu. Lalu Anda cukup menjalankan PCMAV Cleaner (PCMAV-CLN.exe), tentunya komputer harus dalam keadaan aktif terhubung ke Internet (non-proxy). Fitur GetUpdates dari PCMAV secara otomatis akan memberikan alamat internet yang aktif di mana Anda bisa men-download file update tersebut. Letakkan file hasil download tersebut (PCMAV.vdb) ke dalam folder di mana PCMAV berada. Jika sebelumnya telah terdapat file PCMAV.vdb versi lama, Anda cukup menimpanya. Dan nanti saat Anda kembali menjalankan PCMAV, ia sudah dalam keadaan kondisi ter-update.

Formalin.D. Pada update kali ini sudah dikenal 2 varian dari virus Formalin. Icon yang digunakan oleh virus ini menyerupai layaknya folder, dan ia dibuat menggunakan Visual Basic. Pada Formalin.D, ukuran filenya sebesar 18.432 bytes, dengan kondisi di-pack menggunakan UPX. Virus ini menciptakan folder “samaran” dengan nama seperti Bocoran soal UAN dan UAS, My Completed Downloads, Wallpaper Picture, Crack Program, Jgn dibuka !!!, Nitip Data (jgn dihapus), dan lain sebagainya. Pada komputer terinfeksi, caption di Internet Explorer akan berubah menjadi “Your computer has been infected virus Formalin”. Ia juga mencoba untuk melumpuhkan “safe-mode” dengan cara menghapus beberapa registry terkait. Dan pada file properties sang virus, di bagian description milik version information akan ada tulisan seperti “Kasian dch loe”.

Daftar tambahan virus PCMAV 1.9 Update Build2:
Aksika.ini.B
Aksika-Jatim
Aksika-Jatim.html
Aksika-Jatim.htt
Autoit.BT
Autoit.BU
DeathDrive
DeathDrive.inf
DeathDrive.ini.A
DeathDrive.ini.B
DeathDrive.txt
Formalin.C
Formalin.D
GadiHot.D
GetRaw.F
GetRaw.F.vbs
Hatred
Hatred.bat
Hatred.htt
Hatred.inf
Hatred.ini
HideTernate
HideTernate.bat
HideTernate.txt
SkyEye
SkyEye.bak
Sysabdas.B

pcmav 1.9

pcmav-1.9

PC Media Antivirus terbaru, PCMAV 1.9 telah hadir bersamaan dengan Majalah PC Media 12/2008 yang saya beli kemarin. Menurut file README.txt yang disertakan, hal-hal yang baru pada versi terbaru ini adalah:

  • Ditambahkan, database pengenal dan pembersih 95 virus lokal/asing/varian baru yang dilaporkan menyebar di Indonesia. Total 2254 virus beserta variannya yang banyak beredar di Indonesia telah dikenal di versi 1.9 ini oleh engine internal PCMAV.
  • Ditambahkan, cleaner khusus untuk virus Bungas.vbs.
  • Diperbaiki, kesalahan deteksi (false alarm) heuristik pada beberapa  program dan script.
  • Diperbarui, perubahan beberapa nama virus mengikuti varian baru yang ditemukan.
  • Perbaikan beberapa minor bug dan improvisasi kode internal untuk memastikan bahwa PCMAV Cleaner & PCMAV RealTime Protector lebih dari sekadar antivirus biasa

robot

Topik yang kami buat berbasis mikrokontroler keluarga MCS-51, dalam hal ini kami gunakan AT89S51 buatan ATMEL. Kelebihan tipe 89SXX daripada pendahulunya 8031/51 yaitu didalam chip sudah terdapat Flash Memory yang dapat diprogram sebesar 4Kbytes, 128 x 8 bit RAM internal. Jadi dengan menggunakan mikro tipe ini akan didapat desain yang cukup kompak dan pemrogramannya relatif lebih mudah. Desain yang kami buat terdiri dari beberapa bagian yaitu:

  1. Modul Mikrokontroler 89S51 + Regulator.
  2. Modul Penggerak Motor DC.
  3. Modul Penggerak Motor Stepper.
  4. Modul Transceiver Infra Red + Pendeteksi Benturan Samping (Limit Switch).
  5. Modul Penyuara.

Gambar 1. Robot Penghindar Halangan

Penjelasan Modul

1. Modul Mikrokontroler AT89SXX + Regulator.

Berikut contoh skematik dari modul tersebut. Komponen Modul Mikrokontroler 89CXX

  1. Pasif : Resistor 8K2 W, array 10K W 9 pin, Crystal 12 MHz, kapasitor 30 pF, 10uF, 100 uF, 1000uF, switch.

  2. Semikonduktor : AT89S51, LM7805.

  3. Battery charger 9 VoltDC 700mAH

Modul yang ditunjukkan pada gambar 2 berfungsi mengendalikan seluruh proses pekerjaan sistem robot ini dengan cara penanaman instruksi dalam Flash PEROM didalam chip 89S51. Bahasa yang dipergunakan adalah assembler, bahasa C dengan bantuan Compiler C (Franklin C, Keil C, SDCC atau yang lain). Baterai menggunakan baterai yang dapat diisi ulang sebesar 700mAH dengan asumsi bila sistem memakai arus 0,75 A akan dapat bertahan selama satu jam. LM7805 digunakan untuk meregulasi tegangan dan arus dari baterai sekaligus menyesuaikan level tegangan chip 89S51 serta piranti lain yang akan dipaparkan selanjutnya.

Gambar 2. Modul Mikrokontroler AT89S51

2. Modul Penggerak Motor DC

Komponen Modul Penggerak Motor DC

  1. Pasif : Resistor 1 ohm 5 watt untuk pembatas arus dan sensing arus.
  2. Semikonduktor : IC Driver Motor L298 buatan ST Microelectronic
  3. 2 buah motor DC 9 Volt 2400 RPM dengan pengurang kecepatan dan penguat torsi

Gambar 3. Modul Penggerak Motor DC

Modul ini menggunakan IC driver L298 yang memiliki kemampuan menggerakkan motor DC sampai arus 2A dan tegangan maksimum 40 VoltDC untuk satu kanalnya. Pin Enable A dan B untuk mengendalikan jalan atau kecepatan motor, pin Input 1 sampai 4 untuk mengendalikan arah putaran. Pin Enable diberi VCC 5 Volt untuk kecepatan penuh dan PWM (Pulse Width Modulation) untuk kecepatan rotasi yang bervariasi tergantung dari level highnya. Ilustrasinya ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Ilustrasi Pulse Width Modulation

Dari gambar 4 dapat dijelaskan jika dikehendaki kecepatan penuh maka diberikan 5 Volt konstan, jika dikehendaki kecepatan bervariasi maka diberikan pulsa yang lebar high dan low-nya bervariasi. Satu periode pulsa memiliki waktu yang sama sehingga dalam contoh diatas, kecepatan motor akan berubah dari setengah kecepatan penuh menjadi mendekati kecepatan penuh. Biasanya digunakan lebar pulsa dalam beberapa milisekon misalnya 2 ms. Input untuk motor servo kanan adalah input 1 (C) dan 2 (D), direction-nya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Pengaturan IC driver motor

Berikut didalam IC L298 mengapa pengendaliannya sesuai dengan tabel 1.

Gambar 5. Ilustrasi Pengendalian Motor didalam IC Driver Motor

Didalam chip L298, untuk mengendalikan arah putaran motor digunakan metode bridge-H dari kombinasi transistor, jadi dengan metode demikian arus yang mengalir kemotor polaritasnya dapat diatur dengan memberikan logika ke transistor Q1 sampai Q4. Pengaturannya seperti tabel kebenaran disamping gambar 5. Kondisi high untuk semua input tidak diijinkan sebab akan mengakibatkan semua transistor aktif dan akan merusakkan transistor karena secara otomatis arus dari kolektor Q1 dan Q2 langsung mengalir ke Q2 san Q3 sehingga arus sangat besar tanpa melalui beban motor DC.

Berikut contoh penggalan pengendalian motor dengan bahasa assembly (contoh robot akan berjalan kedepan X meter)

subrutin-1

Delay diatas menggunakan fasilitas timer dalam chip 89C51. Untuk lamanya delay dapat divariasikan sendiri dengan proses looping atau perulangan. Jika dikehendaki robot berputar sesuai porosnya maka dapat dicoba penggalan source code sebagai berikut:

Subrutin-2

Fungsi Rsense1 dan 2 adalah untuk monitor arus jika diperlukan keperluan umpan balik untuk kestabilan system, contoh menjaga kestabilan putaran motor dengan memberikan umpan balik negatif arus ke pengendali mikro, dapat dengan ADC sebagai interface-nya.

3. Modul Penggerak Motor Stepper

Komponen Modul Penggerak Motor Stepper

  1. Pasif : Resistor 1K, 12K
  2. Semikonduktor : Transistor 2SD313 + heatsink
  3. Motor Stepper

Motor stepper yang kami gunakan adalah motor stepper yang ada dalam floppy disk drives yang sudah jarang dipakai lagi (ukuran 5¼ inch). Berikut skematik diagram penggerak motor stepper:

Gambar 6. Motor stepper dan penggeraknya

Untuk menggerakkan motor stepper masing-masing titik kumparan harus diberikan arus secara bervariasi, pada contoh diatas, titik A, B, C dan D diatur seperti pada contoh penggalan source code dibawah ini.

subrutin-3

Urutan data untuk putar kiri adalah 1000-0100-0010-0001, sehingga untuk putar kanan adalah sebaliknya yaitu 0001-0010-0100-1000. Delay tengok diatur kira-kira sebesar 5-20 msekon. Digunakan transistor adalah untuk interface antara mikro dan stepper, arus dari mikro tak akan sanggup langsung mengendalikan motor stepper. Transistor yang digunakan adalah transistor yang cocok untuk penguat daya menengah dengan bandwidth yang cukup lebar (2SD313). Melalui pengukuran diketahui tiap step dari stepper terhadap common mempunyai nilai hambatan sebesar 68 ohm, sehingga jika sumber tegangan diberi 5 voltDC maka nilai arus yang mengalir ke tiap step dengan mengasumsikan transistor saturasi adalah I = V/R = 5 V / 68 ohm = 73 mA.

4. Modul Transceiver Infra Red + Pendeteksi Benturan Samping (Limit Switch).

Modul Transmitter

Cara kerja IR transmitter dapat dilihat dari timing diagram dibawah ini : Sinyal IR disetting sebesar 30 – 50 KHz, sinyal data kita pakai untuk mengendalikan ada atau tidaknya pancaran sinyal infra merah. Jadi data dan sinyal infra merah yang akan dipancarkan perlu dimodulator terlebih dahulu. Maksud dari frekuensi kerja IR Led adalah supaya pancarannya dapat jauh dan kurang terpengaruh noise dari luar.

Gambar 7. Ilustrasi Komunikasi Data Sinyal Infra Merah

Gambar 8. Untai Penghasil Osilasi 30 -40 kHz dan Modulator

Modul Receiver Infra Merah

Di bawah ini adalah gambar untai dari penerima infra merah yang dapat menangkap sinyal IR dengan frekuensi 30 – 50 KHz. Setelah diterima dalam bentuk pulsa maka diubah menjadi tegangan DC rata-ratanya yang kemudian akan dimasukkan ke komparator tegangan LM324. Out Receiver adalah active low yaitu bila ada sinyal IR hasil pantulan yang tertangkap cukup kuat akan membuat output opamp menjadi low. Cara selain ini juga dapat digunakan, untuk hasil yang lebih tepat dengan cara menghitung jumlah pulsa yang tertangkap di receiver. Untai yang sudah direalisasikan dapat mengindera sinar Infra Merah dengan jarak 0 hingga 15 meter, dengan menyetel amplitudo dari keluaran pulsa dari modulasi (penggabungan ) sinyal carrier dengan data. Receiver yang pernah dicoba adalah sensor receiver Infra Merah untuk VCD player yang sudah memiliki keluaran dengan level TTL ( +5 V dan 0 V).

Gambar 9. Modul Infra Merah dan Komparator

Modul Limit Switch

Untuk untai pendeteksi benturan kanan dan kiri digunakan limit switch seperti gambar dibawah ini.

Gambar 10. Untai pendeteksi halangan di depan dan samping

Untuk mengenali kanan atau kiri maka dari kedua switch diumpankan lagi ke port mikrokontroler. Output dari gerbang AND untuk limit switch diumpankan lagi ke gerbang AND untuk dibandingkan logikanya dengan output receiver, dan hasil akhirnya diumpankan ke Port3.2 sebagai tanda ada halangan. Jika ada halangan didepan maka mikro segera memerintahkan untuk menyimpan data halangan di kanan, kiri dan depan, yang kemudian disimpan di memori, contoh penggalan source code-nya sebagai berikut: (mikro memerintahkan juga motor stepper untuk bergerak dengan 180 derajat kebebasan).

subrutin-4

5. Modul Penyuara

Untuk modul penyuara ini hanyalah tambahan fitur. Kami gunakan untuk memberikan sinyal ketika ada halangan, ada benturan kanan-kiri dan tanda bahwa semua arah sudah tertutup bagi robot (robot tidak bisa menemukan jalan keluar). Digunakan interrupt timer supaya proses bunyi dan proses sistem dapat berjalan bersamaan. Gambar untainya :

Gambar 11. Modul penyuara

Kegunaan 74LS04 adalah untuk buffer arus ke speaker karena bila langsung ke mikro maka arus dari mikro akan drop (jatuh) akibat beban yang besar (speaker). Penggalan source code untuk membunyikan speaker:

subrutin-5

Untuk modul yang lain dapat ditambahkan sendiri misalnya modul sensor pendeteksi panas, pencari cahaya, pencari sumber suara, pengikut lintasan, pendeteksi arah gelombang RF yang terkuat dan lain sebagainya. Untuk proses berjalannya robot tergantung dari kreatifitas perancang, untuk itu kami tidak mencantumkan lengkap source code-nya, tetapi kami akan berikan contoh flowchart jalannya robot.

Gambar 12. Flowchart Sistem Robot Avoider

KESIMPULAN

Sistem robot yang dibangun cukup sederhana tetapi cukup menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Sistem robot ini sangat berguna dan banyak kita jumpai di industri. Sebagai contoh, conveyor di sebuah pabrik mie instant adalah salah satu contoh bentuk robot industri yang populer. Ilmu robotika merupakan gabungan dari teknologi mekanik presisi, perangkat keras elektronika dan komputer, perangkat lunak, sistem penginderaan atau sensor, dan dapat dikatakan merupakan gabungan dari banyak ilmu elektronika dan komputer, serta mesin.

REFERENSI

[1] Miller, Merl K. ; Winkless, Nelson ; Bosworth, Joe, The Personal Robot Navigator, Robot Press, Conifier, Colorado. Printed in United States of America. 1998.

[2] MacKenzie, I. Scott, The 8051 Microcontroller, Prentice Hall. 1995.

Alternatif pengganti IC converter MAX232 yang murah

Diterjemahkan dari artikel asli: “Alternatives of MAX232 in low budget projects”

Terkadang ketika keadaan budget kita dalam sebuah project dirasa sangat minim dan pada saat itu juga kita membutuhkan sebuah konverter level tegangan TTL ke RS-232 tentunya kita akan mencoba mencari beberapa alternatif pengganti dari sebuah IC yang cukup terkenal (MAX-232).
Sebuah contoh aplikasi dari MAX-232 dapat dilihat dalam Gambar di bawah:

IC MAX-232 adalah sebuah IC yang mengubah level tegangan TTL ke RS-232 atau sebaliknya. IC ini didukung dengan anti noise yang baik serta aman ketika terjadi “short circuit”. Akan tetapi pada aplikasi-aplikasi tertentu tidaklah terlalu esensial selalu menggunakan MAX-232 ini. Kita dapat menggantinya, seperti contohnya dengan berbasis transistor seperti dapat dilihat dalam Gambar di bawah.

Transistor yang digunakan adalah jenis-jenis transistor umum. Rangkaian ini mudah untuk diterapkan dan cukup dapat diandalkan, terdiri dari sepasang transistor dan empat buah resistor. Sepasang transistor ini berfungsi untuk mendapatkan level tegangan negatif, seperti yang dibutuhkan pada RS-232 PC.
Ketika PC tidak mengirimkan data, maka level tegangan pin Tx akan menjadi negatif. Tegangan negatif diambil dari Tx dan dikembalikan lagi melalui resistor R3 ke pin Rd.

Alternatif lain juga bisa dengan menggunakan interface gerbang logika. Dapat dilihat dalam Gambar-gambar berikut.

ATMega8535

Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan
memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa
jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu
kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan
populer.

Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantaranya Intel,
Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain – lain. Dari beberapa
vendor tersebut, yang paling populer digunakan adalah mikrokontroler buatan
Atmel.
Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc prosesor) memiliki arsitektur
RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan
sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan
instruksi MCS 51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena
kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS 51
berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing –
masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan
instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Oleh karena itu,
dipergunakan salah satu AVR produk Atmel, yaitu ATMega8535. Selain mudah
didapatkan dan lebih murah ATMega8535 juga memiliki fasilitas yang lengkap.
Untuk tipe AVR ada 3 jenis yaitu AT Tiny, AVR klasik, AT Mega.
Perbedaannya hanya pada fasilitas dan I/O yang tersedia serta fasilitas lain seperti
ADC,EEPROM dan lain sebagainya. Salah satu contohnya adalah AT Mega 8535.
Memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz membuat
ATMega8535 lebih cepat bila dibandingkan dengan varian MCS 51.
Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega8535 sebagai
mikrokontroler yang powerfull. Adapun blok diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Blok Diagram ATMega8535 (www.atmel.com)
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai
berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. Watchdog Timer dengan osilator internal.
6. SRAM sebesar 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8. Unit interupsi internal dan eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komparator analog.
12. Port USART untuk komunikasi serial.Fitur ATMega8535
Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut:
1. System mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 Mhz.
2. Kapabilitas memory flash 8KB,SRAM sebesar 512 byte,dan EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik. Konfigurasi Pin ATMega8535
Konfigurasi pin ATMega8535 bisa dilihat pada gambar .Dari gambar tersebut
dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
Timer/Counter,komparator analog,dan SPI.
5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
TWI,komparator analog dan Timer Oscillator.
6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog,interupsi eksternal,dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock ekstenal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
Untuk memprogram mikrokontroler dapat menggunakan bahasa assembler atau
bahasa tingkat tinggi yaitu bahasa C. Bahasa yang digunakan memiliki
keunggulan tersendiri, untuk bahasa assembler dapat diminimalisasi penggunaan
memori program sedangkan dengan bahasa C menawarkan kecepatan dalam
pembuatan program. Untuk bahasa assembler dapat ditulis dengan menggunakan text
editor setelah itu dapat dikompilasi dengan tool tertentu misalnya asm51 untuk
MCS51 dan AVR Studio untuk AVR.

ATMEGA8535

AVR termasuk kedalam jenis mikrokontroler RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit. Berbeda dengan mikrokontroler keluarga MCS-51 yang berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Pada mikrokontroler dengan teknologi RISC semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit (16 bits words) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 clock, sedangkan pada teknologi CISC seperti yang diterapkan pada mikrokontroler MCS-51, untuk menjalankan sebuah instruksi dibutuhkan waktu sebanyak 12 siklus clock.

AVR atau sebuah kependekan dari Alf and Vegard’s Risc Processor merupakan chip mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel, yang secara umum dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelas :

* ATtiny
* ATMega
* AT90Sxx
* AT86RFxx

Perbedaan yang terdapat pada masing-masing kelas adalah kapasitas memori, peripheral, dan fungsinya. Dalam hal arsitektur maupun instruksinya, hampir idak ada perbedaan sama sekali. Dalam hal ini ATMEGA8535 dapat beroperasi pada kecepatan maksimal 16MHz serta memiliki 6 pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Arsitektur ATMEGA8535

(gambar arsitektur ATMEGA8535)

Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler ATMEGA8535 terdiri dari :

* 32 saluran I/O (Port A, Port B, Port C, dan Port D)
* 10 bit 8 Channel ADC (Analog to Digital Converter)
* 4 channel PWM
* 6 Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby and Extended Standby
* 3 buah timer/counter
* Analog comparator
* Watchdog timer dengan osilator internal
* 512 byte SRAM
* 512 byte EEPROM
* 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write
* Unit interupsi (internal & eksternal)
* Port antarmuka SPI8535 “memory map”
* Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5Mbps
* 4.5 sampai 5.5V operation, 0 sampai 16MHz

Konfigurasi pin ATMEGA8535


(gambar IC plus pin-pinnya)

* VCC = pin masukan catu daya
* GND = pin ground
* Port A (PA0 – PA7) = pin I/O (bidirectional), pin ADC
* Port B (PB0 – PB7) = pin I/O (bidirectional), pin timer/counter, analog comparator, SPI
* Port C (PC0 – PC7) = pin I/O (bidirectional), TWI, analog comparator, Timer Oscilator
* Port D (PD0 – PD7) = pin I/O (bidirectional), analog comparator, interupsi eksternal, USART
* RESET = pin untuk me-reset mikrokontroler
* XTAL1 & XTAL2 = pin untuk clock eksternal
* AVCC = pin input tegangan ADC
* AREF = pin input tegangan referensi ADC